300x600
Para sahabat Nabi adalah generasi yang terdidik dengan Al-Qur'an. Allah turunkan kitab-Nya yang mulia di masa mereka. Dan Rasul-Nya ﷺ mendidik generasi mulia ini secara langsung. Menjelaskannya dalam perkataan dan perbuatan.
Di antara sahabat Nabi ﷺ yang terdidik dengan bimbingan Al-Qur'an itu adalah Dzu Nurain, Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu.
Kedua telinga Utsman bin Affan mendengar langsung ayat Al-Qur'an yang dilantunkan oleh sayyidul anbiya wal mursalin. Ayat-ayat tersebut meninggalkan kesan yang begitu mendalam di hatinya.
Terpraktikkan pada kepribadiannya. Menyucikan hatinya dan menasbihkan jiwanya. Kemudian mempengaruhi ruhnya. Jadilah ia manusia baru –karena memeluk Islam- dengan jiwa yang mulia. Tujuan hidup yang agung. Dan perangai yang istimewa.
Menjadikan Alquran Sebagai Sahabat.
Dari Abi Abdurrahman as-Sulami, ia berkata, “Para pembaca Alquran –semisal Utsman bin Affan, Abdullah bin Mas’ud, dll- bercerita kepada kami bahwa mereka belajar dari Rasulullah ﷺ 10 ayat.
Mereka tidak menambahnya sampai memahami makna kandungannya dan mengamalkannya.
Mereka berkata, ‘Kami mempelajari Al-Qur'an, memahaminya, sekaligus mempraktikkannya’. Oleh karena itu, para sahabat butuh beberapa waktu untuk menghafalkan satu surat.
Semua itu karena Allah Ta’ala berfirman,
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29).”
Dari Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari).
Di antara murid-murid Utsman bin Affan yang paling terkenal adalah Abu Abdurrahman as-Sulami, Al-Mughirah bin Abi Syihab, Abu al-Aswad, dan Wazir bin Hubaisy (Tarikh al-Islami oleh Imam adz-Dzahabi, 1: 467).
Quote Utsman Tentang Alquran
Sejarah telah mencatat kalimat-kalimat penuh hikmah dari Utsman bin Affan yang bertutur tentang Al-Qur'an, ia berkata :
“Jika hati kita suci, maka ia tidak akan pernah puas dari kalam Rabb nya.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, bab al-Adab wa at-Tasawwuf).
Beliau juga mengatakan, “Sungguh aku membenci, satu hari berlalu tanpa melihat (membaca) Al-Qur'an.” (al-Bidayah wa an-Nihayah oleh Ibnu Katsir, 10: 388).
Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Bagian dunia yang kucintai ada tiga:
(1) Mengenyangkan orang yang lapar.
(2) Memberi pakaian kepada mereka yang tak punya.
(3) Membaca Al-Qur'an”. (Irsyadul Ibad li Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 88).
Dalam kesempatan lainnya, Utsman berkata, “Ada empat hal ketika nampak merupakan keutamaan. Jika tersembunyi menjadi kewajiban.
(1) Berkumpul bersama orang-orang shaleh adalah keutamaan dan mencontoh mereka adalah kewajiban.
(2) Membaca Alquran adalah keutamaan dan mengamalkannya adalah kewajiban.
(3) Menziarahi kubur adalah keutamaan dan beramal sebagai persiapan untuk mati adalah kewajiban.
(4) Dan membesuk orang yang sakit adalah keutamaan dan mengambil wasiat darinya adalah kewajiban”. (Irsyadul Ibad li Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 90).
Utsman bin Affan juga berkata, “Ada 10 hal yang disia-siakan:
#Orang yang berilmu tapi tidak ditanyai.
#Ilmu yang tidak diamalkan.
#Pendapat yang benar namun tidak diterima.
#Senjata yang tidak digunakan.
#Masjid yang tidak ditegakkan shalat di dalamnya.
#Musshaf Al-Qur'an yang tidak dibaca.
#Harta yang tidak diinfakkan.
#Kendaraan yang tidak dipakai.
#Ilmu tentang kezuhudan bagi pencinta dunia.
#Dan usia panjang yang tidak menambah bekal untuk safarnya (perjalanan ke akhirat).” (Irsyadul Ibad li Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 91).
Tidak jarang, Allah Al-Hakim mewafatkan seseorang sedang melakukan kebiasaannya ketika hidup.
Demikian pula yang terjadi pada Utsman, beliau begitu dekat dan selalu bersama Alquran. Hingga beliau pun wafat dalam keadaan ketika sedang membaca Al-Quran, subhanallah.
Dialah Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu. Salah seorang khalifah rasyid yang diikuti sunnahnya. Persahabatanya begitu dekat dengan Nabi yang mulia, Muhammad ﷺ.
Beliau adalah di antara sahabatnya yang paling istimewa. Dan ia pula laki-laki yang menikahi dua putri Rasulullah ﷺ.
Cukuplah sebuah riwayat dari Sufyan bin Uyainah berikut ini untuk mengetahui kedudukan Utsman di sisi Rasulullah ﷺ.
Dari Sufyan bin Uyainah, dari Ja’far bin Muhammad, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah ﷺ apabila duduk, maka Abu Bakar duduk di sebelah kanannya, Umar di sebelah kirinya, dan Utsman di hadapannya. Ia menulis rahasia Rasulullah ﷺ.” (Tarikh Dimasy oleh Ibnu Asakir, 26: 344).
Subhanallah, Begitu mulianya seorang Utsman bin Affan Radhiyallahu anhu.
Wallahu A'lam Bisshawab.
Di antara sahabat Nabi ﷺ yang terdidik dengan bimbingan Al-Qur'an itu adalah Dzu Nurain, Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu.
Kedua telinga Utsman bin Affan mendengar langsung ayat Al-Qur'an yang dilantunkan oleh sayyidul anbiya wal mursalin. Ayat-ayat tersebut meninggalkan kesan yang begitu mendalam di hatinya.
Terpraktikkan pada kepribadiannya. Menyucikan hatinya dan menasbihkan jiwanya. Kemudian mempengaruhi ruhnya. Jadilah ia manusia baru –karena memeluk Islam- dengan jiwa yang mulia. Tujuan hidup yang agung. Dan perangai yang istimewa.
Menjadikan Alquran Sebagai Sahabat.
Dari Abi Abdurrahman as-Sulami, ia berkata, “Para pembaca Alquran –semisal Utsman bin Affan, Abdullah bin Mas’ud, dll- bercerita kepada kami bahwa mereka belajar dari Rasulullah ﷺ 10 ayat.
Mereka tidak menambahnya sampai memahami makna kandungannya dan mengamalkannya.
Mereka berkata, ‘Kami mempelajari Al-Qur'an, memahaminya, sekaligus mempraktikkannya’. Oleh karena itu, para sahabat butuh beberapa waktu untuk menghafalkan satu surat.
Semua itu karena Allah Ta’ala berfirman,
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29).”
Dari Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari).
Di antara murid-murid Utsman bin Affan yang paling terkenal adalah Abu Abdurrahman as-Sulami, Al-Mughirah bin Abi Syihab, Abu al-Aswad, dan Wazir bin Hubaisy (Tarikh al-Islami oleh Imam adz-Dzahabi, 1: 467).
Quote Utsman Tentang Alquran
Sejarah telah mencatat kalimat-kalimat penuh hikmah dari Utsman bin Affan yang bertutur tentang Al-Qur'an, ia berkata :
“Jika hati kita suci, maka ia tidak akan pernah puas dari kalam Rabb nya.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, bab al-Adab wa at-Tasawwuf).
Beliau juga mengatakan, “Sungguh aku membenci, satu hari berlalu tanpa melihat (membaca) Al-Qur'an.” (al-Bidayah wa an-Nihayah oleh Ibnu Katsir, 10: 388).
Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Bagian dunia yang kucintai ada tiga:
(1) Mengenyangkan orang yang lapar.
(2) Memberi pakaian kepada mereka yang tak punya.
(3) Membaca Al-Qur'an”. (Irsyadul Ibad li Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 88).
Dalam kesempatan lainnya, Utsman berkata, “Ada empat hal ketika nampak merupakan keutamaan. Jika tersembunyi menjadi kewajiban.
(1) Berkumpul bersama orang-orang shaleh adalah keutamaan dan mencontoh mereka adalah kewajiban.
(2) Membaca Alquran adalah keutamaan dan mengamalkannya adalah kewajiban.
(3) Menziarahi kubur adalah keutamaan dan beramal sebagai persiapan untuk mati adalah kewajiban.
(4) Dan membesuk orang yang sakit adalah keutamaan dan mengambil wasiat darinya adalah kewajiban”. (Irsyadul Ibad li Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 90).
Utsman bin Affan juga berkata, “Ada 10 hal yang disia-siakan:
#Orang yang berilmu tapi tidak ditanyai.
#Ilmu yang tidak diamalkan.
#Pendapat yang benar namun tidak diterima.
#Senjata yang tidak digunakan.
#Masjid yang tidak ditegakkan shalat di dalamnya.
#Musshaf Al-Qur'an yang tidak dibaca.
#Harta yang tidak diinfakkan.
#Kendaraan yang tidak dipakai.
#Ilmu tentang kezuhudan bagi pencinta dunia.
#Dan usia panjang yang tidak menambah bekal untuk safarnya (perjalanan ke akhirat).” (Irsyadul Ibad li Isti’dadi li Yaumil Mi’ad, Hal: 91).
Tidak jarang, Allah Al-Hakim mewafatkan seseorang sedang melakukan kebiasaannya ketika hidup.
Demikian pula yang terjadi pada Utsman, beliau begitu dekat dan selalu bersama Alquran. Hingga beliau pun wafat dalam keadaan ketika sedang membaca Al-Quran, subhanallah.
Dialah Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu. Salah seorang khalifah rasyid yang diikuti sunnahnya. Persahabatanya begitu dekat dengan Nabi yang mulia, Muhammad ﷺ.
Beliau adalah di antara sahabatnya yang paling istimewa. Dan ia pula laki-laki yang menikahi dua putri Rasulullah ﷺ.
Cukuplah sebuah riwayat dari Sufyan bin Uyainah berikut ini untuk mengetahui kedudukan Utsman di sisi Rasulullah ﷺ.
Dari Sufyan bin Uyainah, dari Ja’far bin Muhammad, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah ﷺ apabila duduk, maka Abu Bakar duduk di sebelah kanannya, Umar di sebelah kirinya, dan Utsman di hadapannya. Ia menulis rahasia Rasulullah ﷺ.” (Tarikh Dimasy oleh Ibnu Asakir, 26: 344).
Subhanallah, Begitu mulianya seorang Utsman bin Affan Radhiyallahu anhu.
Wallahu A'lam Bisshawab.
0 Comments